Sabu-sabu nama aslinya methamphetamine .rumus kimia C6H5CH2CH(NH2)CH3 Berbentuk kristal seperti gula atau bumbu penyedap masakan. Jenisnya antara lain yaitu gold river, coconut dan kristal. Sekarang ada yang berbentuk tablet.Obat ini dapat di temukan dalam bentuk kristal dan obat ini tidak mempunyai warna maupaun bau, maka ia di sebut dengan kata lain yaitu Ice. Obat ini juga mempunyai pengaruh yang kuat terhadap syaraf. Pemakai shabu-shabu akan selalu bergantung pada obat bius itu dan akan terus berlangsung lama, bahkan bisa mengalami sakit jantung atau bahkan kematian.Shabu-shabu juga di kenal dengan julukan lain seperti : Glass, Quartz, Hirropon, Ice Cream. Dikonsumsi dengan cara membakarnya di
atas aluminium foil sehingga mengalir dari ujung satu ke arah ujung yang lain. Kemudian asap yang ditimbulkannya dihirup dengan sebuah Bong (sejenis pipa yang didalamnya berisi air). Air Bong tersebut berfungsi sebagai filter karena asap tersaring pada waktu melewati air tersebut. Ada sebagian pemakai yang memilih membakar Sabu dengan pipa kaca karena takut efek jangka panjang yang mungkin ditimbulkan aluminium foil yang terhirup.
BAGAIMANA KERJANYA & APA EFEKNYA…….?
Secara farmakologi, amfetamin dan turunannya bekerja dengan meningkatkan aktivitas neurotransmiter norepinefrin dan dopamin dengan cara memblokade re-uptake-nya
di ujung saraf. Dua neurotransmiter ini bekerja pada sistem saraf
simpatis meningkatkan kewaspadaan, meningkatkan denyut jantung,
meningkatkan pernafasan dan lain-lain.
Apa EFEK Bahayanya…???
Amphetamine menghasilkan perasaan bahagia dan bertenaga yang semu, sehingga pemakai cenderung akan memaksakan dirinya untuk melakukan sesuatu dengan lebih cepat dan lebih jauh dari yang seharusnya. Jadi para pemakai dapat merasakan “crash” yang parah atau kehancuran secara fisik dan mental setelah efek obat memudar.
Amphetamine menghasilkan perasaan bahagia dan bertenaga yang semu, sehingga pemakai cenderung akan memaksakan dirinya untuk melakukan sesuatu dengan lebih cepat dan lebih jauh dari yang seharusnya. Jadi para pemakai dapat merasakan “crash” yang parah atau kehancuran secara fisik dan mental setelah efek obat memudar.
Efek Langsung :
- Nafsu makan berkurang
- Kecepatan pernafasan dan denyut jantung meningkat
- Pupil mata membesar
- Energi dan kepercayaan diri meningkat secara tidak normal
- Susah tidur
- Hiperaktif dan banyak bicara
- Mudah tersinggung, marah, dan agresif
Efek Jangka Panjang :
- Kekurangan gizi, kehilangan berat badan
- Kerusakan jaringan dalam hidung, bila dihirup dan masalah pernapasan bila dihisap seperti rokok
- Kerusakan permanen pada pembuluh darah dari jantung dan otak, tekanan darah tinggi, berakibat serangan jantung, stroke dan kematian
- Ketergantungan psikologis yang besar, gangguan jiwa, depresi
- Disorientasi, apatis, kebingungan dan kelelahan
Amphetamin memberi banyak efek buruk untuk merusak fisik dan psikis kita.
Bagaimana shabu mempengaruhi seseorang?
1. Rush -> reaksi pertama yang dirasakan pengguna bila menghisap shabu. Selama berlangsungnya rush mereka mengalami detak jantung yang cepat dan melonjaknya metabolisme, tekanan darah dan denyut nadi. Hal ini dapat berlangsung sampai 30 menit.
2. High -> Rush akan diikuti dengan “high”, Saat itulah mereka merasa lebih cerdik dan senang berdebat, sering memotong kalimat orang lain dan menyelesaikan kalimat mereka. Dampak khayalan sering terjadi pada proses ini. High bisa berlangsung selama 4-16 jam.
3. Binge -> Binge adalah penggunaan yang tak terkendalikan. Hal ini disebabkan adanya
dorongan untuk selalu high. Binge ini bisa selama 3-15 hari. Saat itulah penyalahguna menjadi hiperaktif secara mental dan fisik.
4. Tweaking -> suatu keadaan yang terjadi di akhir dari binge, saat amfetamin tidak memberikan rush atau high lagi. Karena tak bisa mengatasi kesenduan yang luar biasa yang ditimbulkan oleh perasaan kosong dan kebutuhan yang besar, pemakai akan kekehilangan perasaan akan identitas diri. Tak bisa tidur selama beberapa hari, menyebabkan pengguna sering mengalami
gangguan jiwa, dia berada di dunianya sendiri, melihat dan mendengar sesuatu yang tidak
dialami oleh orang lain. Halusinasinya sangat hidup sehingga dirasakan nyata dan hubungannya dengan kenyataan terputus, dia bersikap bermusuhan dan berbahaya bagi diri sendiri dan orang lain. Kemungkinan untuk melakukan mutilasi diri sangat besar.
5. Crash -> Bagi penyalahguna tingkat binge, crash terjadi pada saat tubuh pingsan, tidak bisa mengatasi efek yang sedang berlangsung dalam tubuh sehingga akan tertidur untuk jangka waktu lama. Penyalahguna yang paling kejam atau paling brutal sekalipun akan menjadi sangat tak berdaya, dan tidak merupakan ancaman bagi orang lain. Crash ini bisa
berlangsung selama satu sampai dengan tiga hari.
6. Hangover Sabu -> Setelah crash, pengguna kembali berada dalam kondisi yang memburuk, kelaparan, dehidrasi, dan sangat lelah secara fisik, mental dan perasaan. Tahap ini biasanya berlangsung antara 2 dan14 hari. Keadaan ini menguatkan perilaku adiksi, karena nampaknya
menggunakan Sabu dapat mengatasi permasalahan.
7. Gejala putus zat -> Acap kali 30 sampai 90 hari sesudah penggunaan terakhir penyalahguna baru sadar bahwa dia mengalami gejala putus zat. Pertama, dia sangat depresif, kehilangan tenaga dan kemampuan untuk merasakan kesenangan. Lalu datang rasa rindu pada lebih banyak shabu, dan pengguna acapkali cenderung melakukan bunuh diri.
1. Rush -> reaksi pertama yang dirasakan pengguna bila menghisap shabu. Selama berlangsungnya rush mereka mengalami detak jantung yang cepat dan melonjaknya metabolisme, tekanan darah dan denyut nadi. Hal ini dapat berlangsung sampai 30 menit.
2. High -> Rush akan diikuti dengan “high”, Saat itulah mereka merasa lebih cerdik dan senang berdebat, sering memotong kalimat orang lain dan menyelesaikan kalimat mereka. Dampak khayalan sering terjadi pada proses ini. High bisa berlangsung selama 4-16 jam.
3. Binge -> Binge adalah penggunaan yang tak terkendalikan. Hal ini disebabkan adanya
dorongan untuk selalu high. Binge ini bisa selama 3-15 hari. Saat itulah penyalahguna menjadi hiperaktif secara mental dan fisik.
4. Tweaking -> suatu keadaan yang terjadi di akhir dari binge, saat amfetamin tidak memberikan rush atau high lagi. Karena tak bisa mengatasi kesenduan yang luar biasa yang ditimbulkan oleh perasaan kosong dan kebutuhan yang besar, pemakai akan kekehilangan perasaan akan identitas diri. Tak bisa tidur selama beberapa hari, menyebabkan pengguna sering mengalami
gangguan jiwa, dia berada di dunianya sendiri, melihat dan mendengar sesuatu yang tidak
dialami oleh orang lain. Halusinasinya sangat hidup sehingga dirasakan nyata dan hubungannya dengan kenyataan terputus, dia bersikap bermusuhan dan berbahaya bagi diri sendiri dan orang lain. Kemungkinan untuk melakukan mutilasi diri sangat besar.
5. Crash -> Bagi penyalahguna tingkat binge, crash terjadi pada saat tubuh pingsan, tidak bisa mengatasi efek yang sedang berlangsung dalam tubuh sehingga akan tertidur untuk jangka waktu lama. Penyalahguna yang paling kejam atau paling brutal sekalipun akan menjadi sangat tak berdaya, dan tidak merupakan ancaman bagi orang lain. Crash ini bisa
berlangsung selama satu sampai dengan tiga hari.
6. Hangover Sabu -> Setelah crash, pengguna kembali berada dalam kondisi yang memburuk, kelaparan, dehidrasi, dan sangat lelah secara fisik, mental dan perasaan. Tahap ini biasanya berlangsung antara 2 dan14 hari. Keadaan ini menguatkan perilaku adiksi, karena nampaknya
menggunakan Sabu dapat mengatasi permasalahan.
7. Gejala putus zat -> Acap kali 30 sampai 90 hari sesudah penggunaan terakhir penyalahguna baru sadar bahwa dia mengalami gejala putus zat. Pertama, dia sangat depresif, kehilangan tenaga dan kemampuan untuk merasakan kesenangan. Lalu datang rasa rindu pada lebih banyak shabu, dan pengguna acapkali cenderung melakukan bunuh diri.
“Shabu memang merupakan Strategi Halusinasi yang sangat Buruk karena memulai dengan shabu = memulai sebuah kehancuran”
Banyak
obat-obatan yang termasuk dalam golongan narkotika dan psikotropika,
obat-obat tersebut memiliki efek yang terkadang memang diperlukan dalam
pengobatan medis. Namun penggunaan obat-obat tersebut harus dibatasi dan
berdasarkan resep dokter. Kenyataan yang terjadi menunjukkan bahwa
narkotika dan psikotropika sering disalahgunakan.
Struktur kimia
Struktur kimia sabu-sabu (methamphetamine) sebagai berikut:
Sumber :
shabu-shabu merupakan
alkaloid yang didapatkan dari tanaman belukar Erythroxylon coca, yang
berasal dari Amerika Selatan. Sabu-sabu juga bisa berupa hasil sintesa
dari Amphetamine. Sabu-sabu dapat dibuat dengan cara Kondensasi
Phenylacetone dan Methylamine atau Hidrogenisasi Ephedrine atau
Pseudoephedrine.
1. Penambahan Pereaksi Marquis (formaldehid + H2SO4 pekat) : Berwarna merah kemudian coklat dan lama-lama menjadi hijau zaitun
bagi resep buatnya dooong ..
BalasHapusSangat berbahaya, hindari!!!
BalasHapus